Menghitung
Resiko Usaha
A.
Pengertian Resiko
Banyak pendapat para ahli kewirausahaan, bahwa resiko
adalah ketidaktentuan, kendala, kegagalan, hambatan, akibatnya, bahanya, dan
kerugiannya. Dari istilah-istilah tersebut, dapat disimpulakan bahwa risiko adalah
sesuatu yang selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinnya sesuatu yang
tidak diduga atu tidak diinginkan. Dengan kata lain, resiko adalah kemungkinan
kejadian yang merugikan.
Dalam sebuah perusahaan kemungkinan kejadian yang
merugikan dapat terjadi begitu saja, seperti barang yang tidak terjual, bahan
baku yang semakin mahal, kurangnya ketelitian, produksi yang terhenti sebab
kerusakan alat, produksi tidak sesuai kualitas yang diharapkan, dan
kemungkinan-kemungkian lain yang terjadi yang dapat merugikan perusahaan.
Setiap pengusahan pengambilan keputusan akan risiko
selalu berkaitan dengan perilaku, yaitu sebagai berikut ‘
1. Kepercayaan
pada diri sendiri, semakin besar keyakinan pada kemampuan sendiri, semakin
besar keyakinan akan kesanggupan untuk memengaruhi hasil dari
keputusan-keputusan dan semakin besar keberanian untuk mencoba apa yang dilihat
orang lain sebagai risiko.
2. Kreativits
dan inovasi merupakan bagian penting dalam mengaubah ide manjadi realitas.
3. Mengetahui
realistik, mengenai kemampuan diri sindiri sehingga dapat mempengaruhi
situasi-situasi dan hasilnya.
Unsur-unsur
yang mempengaruhi besar kecil suatu risiko, diantaranya sebagai berikut.
1. Eksposur,
yaitu berkaitan dengan peluang, seperti semakin banyak barang yang dikeluarkan
ke perusahaan, akan semakin barang tersebut tidak laku terjual.
2. Waktu,
yaitu berkaitan dengan jarak atau waktu tempuh, seperti semakin jauh jarak yang
ditempuh semakin banyak resiko yang akan terjadi.
3. Rentan,
yaitu berkaitan dengan tahan lama suatu barang, seperti perusahaan yang menjual
makan akan lebih rentan dari pada peruhaan yang menjual alat elektronik.
B. Macam-Macam
Resiko
1. Risiko Berdasarkan Akibat yang
Ditimbulkan
a. Risiko
spekulatif, yaitu jenis risiko yang akibatnya selain merugikan dapt juga member
keuntungan, misal seorang pemilik modal menginvestasikan kepada perusahaan
tambang.
b. Risiko
murni, yaitu jenis risiko yang akibanya hanya mendatangkan kerugian dan
terjadinya risiko tersebut tanpa disengaja. Misalnya kecelakaan kerja,
kebakaran, produk yang rusak, pencurian atau bencana alam.
c. Resiko
fundamental, yaitu jenis risiko yang penebabnya tidk dapat dilimpahkan kepada
seseorang dan yang menderita pun cukup banyak. Misalnya, bajir atau angin
topan.
2. Risiko Berdasarkan Penyebabnya
a. Risiko
keuangan, yaitu jenis risiko yang disebabkan oleh factor-faktor keuangan
seperti perubahan harga, perubahan mata uang, dan perubahan tingakta bunga.
b. Risiko
operasional, yaitu jenis risiko yang disebabkan oleh factor-fakotot oprasional,
seperti factor manusia, teknologi dan alam (resiko ini juga disebut juga dengan
risiko murni).
3. Risiko Berdasarkan Sumbernya
a. Risiko
internal, yaitu jenis risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri,
seperti kerusakan aktiva atau kesalahan pembukaan yang dilakukan oleh karyawan.
b. Risiko
eksternal, yaitu jenis risiko yang berasal dari luar perusahaan, sepertti
pencurian, persaingan yang tidak sehat, atau flaktuasi harga.
Beberapa
kelompok risiko yang mungkin terjadi dalam suatu perusahaan, di antaranya
sebagai berikut.
1. Resiko Teknis
Resiko
ini dapat terjadi akibat kekurangmampuan seorang menejer atau wirausahan dalam
mengambil suatu keputusan. Aapun cara pengambilan keputusan tersebut, antara
lain terhadap :
a. Biaya
produksi yang tinggi (inefisien)
b. Penggunaan
sumber daya yang tidaksesuai atau tidak seimbang (kenetenagaan kerja terlampau
banyak)
c. Pengawasan
yang kurang baik sehingga menimbulkan pencurian
d. Keteledoran
sitiap orang yang ada dalam perusahaanyang dapat menimbulkan terjadinya
kebakaran
e. Mengalami
kerugan yang terus menerus kerana biaya produksi yang terus membengkak, tetapi
harga jual tidak berubah
f. Produktivitas
tenaga kerja menurun sebagai akibat penempatan tenaga keja yang tidak sesuai.
2. Risiko Pasar/Pesaing
Risiko
ini terjadi sebagai akibat produk-produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan
ternyata kurang laku di pasar. Produk yang tidak laku tersebut karena telah
kuno (absolensence).dan seorang
manajer tidak mengikuti perubahan selera dan keinginan konsumen sehingga dapat
terjadi kerugian yang terus menerus dan penerimaan (revenue) yang diperoleh pun akan terus menurun.
3. Risiko Kredit
Risiko
ini terjadi akibat dari debitor tidak membayar pinjaman sesuai dengan waktu
yang telah disepakati sehingga kreditor atau pihak bank yang menagihnya.
Ketidaktepatan janji yang telah disepakati antara kreditor dan debitor , akan
mengakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan bant, terhadap debitor singga di
kemudian hari akan sulit akan mendapatkan modal pinjamankembali.
4. Risiko Alam
Risiko
ini terjadi diluar kendali atau pengetahuan setiap orang sebagai akibat
ketidakpastian. Misalnya, gempa bumi, banjir, angin topan, atau kemarau
panjang. Namun, risiko ini kemungkiana untuk terjadinya kecil sehingga dianggap
tidak ada.
Untuk menhadapi risiko setiap orang berbeda-beda, ada
yang menanggapi secara bijak, ada yang menanggapi biasa saja. Dari sini
muncullah tiori yang menjelaskan sikap setiap orang terhadap risikoa(untility theory), yaitu dapat
dikolompokkan sebagai berikut.
1.
Kelompok orang yang tidak senang akan
risiko (risk avert).
2.
Kelompok orang yang tidak berpengaruh
apapun dengan adanya risiko (indifferent
to risk).
3.
Kelompok orang yang senang mengadapi
risko (risk taker).
C. Identifikasi
Risiko
Adapun cara
mengidentfikasi risiko didalam perusahaan, yang pertama perlu dipahami, yaitu
sebagai berikut :
1. Tempat
Untuk
mengetahui dimana sja risiko-risiko didalam perusahaan berada risiko dapat
diidentifikasi diempat temap utama dalam perusahan yaitu :
a. Barang
(bahan baku yang digunakan sebagai input produksi)
b. Orang
(sumber daya yang mengelola untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang dituntuk
oleh perusahaan)
c. Uang
(kebutuhan untuk membayar kewajiban-kewajiban)
d. Prosedur
(aturan-aturan pelaksanaan pekerjaan)
2. Kejadian
Setelah
mengetahui risiko operasional berada, selanjutnya apa yang dapat terjadi
ditemapat itu. Dengan kata lain, kejadian-kejadian yang merugikan apa saja yang
dapat terjadi pada barang orang, uang, dan prosedur.
3. Penyebab
Penyebab
terjadinya suatu kejadian yang merugiakan akan sangat beranekaragam. Untuk
menyederhanakan maka dibuat pengelompokan berdasarkan factor-faktor
penyebabnya.
a. Manusia
Banyak kejadian yang merugiakan dalam
perusahaan yang disebabkan yang disebabkan oleh manusia, diantaranya :
Berhubungan Dengan Manusia
|
Keterangan
|
Kompetensi
Moral
Selera
|
Tidak mampu, lalai, atau sakit.
Kejujuran, kesengajaan, keserakahan,
kekecewaan, atau keadilan.
Medo, keinginan, atau persepsi.
|
b. Alam
Selain
factor manusaia, banyak kejadian lain yang merugikan yang disebakan oleh fakotr
alam, yaitu sebagai berikut.
Berhubangan denga alam
|
Keterangan
|
Bencana alam
Kendisi alam
Makhluk alam
|
Gempa bumi, banjir atau kebakaran
Basah, kering, panas, atau dingin
Kuman, virus, binatang, atau tumbuhan
|
c. Teknologi
Factor-faktor teknologi yang dapat
menyebabkan suatu risiko atau kejadian yang merugikan, yaitu sebagi berikut.
Berhubangan dengan Teknologi
|
Keterangan
|
Kesesuaian
Keuangan
Fungsi
Kualitas
Kebenaran`
|
Teknologi yang tidak sesuai
Teknologi yag sudah using
Teknlogi yang tidak berfungsi sebagai
mana mestinya
Teknologi yang tidak berkualitas
Teknologi yang salah digunakan
|
d. Aturan
Aturan yang dikeluarkan peruasahaan
dapat menjadi penyebab timbulnya risiko atau kejaidan yang merugikan, yaitu
mengenai kebijakan persahaan dan keputusan menajeman.
Berhubungan Dengan Aturan
|
Keterangan
|
Kebijakan perusahaan
Keputusan menajeman
|
Kebijakan personalia, keuangan,
opersioanl, dan pemasaran
Keputusan rapat atau keputusan
pemimpin
|
e. Pasar
Risiko dapat pula disebabkan oleh
factor-faktor pasar, diantaranya mengenai perubahan harga, nilai tukar mata
uang, dan tingakt suku bunga.
Berhuban denga aturan
|
Keterangan
|
Harga
Nilai tukar uang
Tingkat bunga
|
Haraga yang berubah-ubah
Nilai tukar yang tidak stabil
Tingakt bunga yang tidak stabil
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar